“PERILAKU AGRESIVITAS DAN PROSOSIAL PADA ANAK DAY-CARE DI TK GOLDEN ISLAMIC KIDS-PLUS”
Latar Belakang
Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan awal bagi anak sebelum memasuki sekolah.
Anak TK yang sedang berkembang sering berhadapan dengan berbagai hal, seperti perubahan dari suasana rumah yang serba dimanja dan relatif bebas ke suasana sekolah yang relatif beraturan. Mereka dihadapkan pada situasi lingkungan sosial yang berbeda dengan lingkungan keluarga. Mereka harus berinteraksi dengan orang lain yang belum terlibat secara intim sebagaimana dalam keluarga. Menghadapi perubahan tersebut tiap-tiap anak memperlihatkan perilaku yang berbeda-beda. Ada diantara mereka yang mengartikan perubahan lingkungan tersebut sebagai tekanan dan hukuman yang harus dihadapi seperti menghadapi rintangan-rintangan sosial yang baru mereka ini tidak jarang mengalami kesulitan dalam penyesuian diri dengan lingkungan yang baru tersebut, dan kesulitan tersebut menimbulkan problem-problem perilaku dalam proses belajarnya.
Masalah perilaku agresif anak bukanlah menjadi suatu masalah yang baru
bagi orang tua dan guru. Tetapi masalah perilaku merupakan masalah yang sangat
penting bagi pertumbuhan, perkembangan dan masa depan anak. Bila tidak
ditangani dengan baik dan benar, perilaku agresif dapat berdampak negatif pada
kehidupan anak di kemudian hari. Dikatakan bahwa sikap agresi anak pada umur
enam atau tujuh tahun dapat menetap pada anak itu sampai anak tersebut dewasa.
Bayangkan betapa dampak yang sangat merugikan bila kita tidak dengan
sungguh-sungguh mengatasi sikap anak karena tentunya sangat mempengaruh
masa depan anak tersebut.
Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi sikap anak,
tetapi kita tentulah harus berhati-hati apakah malah dapat menimbulkan masalah
baru bagi anak di kemudian hari. Memberikan hukuman bukanlah suatu solusi
yang baik, untuk mengatasi sikap anak, malah sebaliknya dapat memperburuk
keadaan. Anak yang mendapatkan hukuman secara fisik, akan cenderung
meningkatkan agresif anak .
Perilaku prososial yaitu suatu kegiatan menolong orang lain dimana pelaku tidak mendapatkan keuntungan fisik secara langsung, bahkan dapat mendatangkan resiko pada pelaku. Perilaku prososial memiliki beberapa ciri,yaitu : (a) Berbagi; (b) Bekerjasama; (c) Menolong; (d) bertindak jujur; (e) kepedulian terhadap orang lain, sebagaimana diukur oleh skala perilaku prososial. Semakin tinggi skor perilaku prososial maka semakin tinggi pula jiwa sosial anak, semakin rendah perilaku prososial anak maka semakin rendah jiwa sosial anak.
Secara umum dapat disimpulkan adanya dua faktor yang dapat mempengaruhi perilaku prososial, yaitu faktor situasional dan faktor karakteristik sipenolong. Faktor situasi yang mempengaruhi perilaku prososial adalah kehadiran orang lain, pengorbanan yang harus dikeluarkan, pengalaman dan suasana hati, kejelasan stimulus, norma-norma sosial, dan hubungan antara calon penolong dengan calon korban. Faktor kepribadian yang mempengaruhi perilaku prososial adalah seif-gain, suasana hati, rasa bersalah, distress diri dan rasa empatik.
SUBJEK
1. Subjek yang kami observasi adalah anak TK yang berada di TK Golden Islamic Kids, diantaranya adalah:
- Nama : Bella
- Tempat,tanggal lahir : Malang, 20 Juni 2009
2. - Nama : Nasya
- Tempat,tanggal lahir : Malang, 10 Oktober 2006
3. - Nama : Sesa
- Tempat,tanggal lahir : Malang, 28 Agustus 2009
4. - Nama : Chacha
- Tempat,tanggal lahir : Malang, 1 Februari 2008
RENCANA OBSERVASI
Dalam hal ini ada tiga contoh kegiatan observasi yang akan dilakukan, yaitu
sebagai berikut:
Dalam tahap perencanaan ini pertama-tama merumuskan tujuan:
1. Rumusan Observasi :
Apa saja aktifitas yang dimunculkan dalam anak day-care tersebut khususnya dalam perilaku agresi dan prososial.
2. Tujuan observasi sebagai berikut:
Mengobservasi Bella, Nasya,Sesa, Chaca yang merupakan murid dari TK Golden Islamic Kids-Plus yang bertingkah laku agresif sekaligus mengobservasi perilaku prososial yang terjadi terhadap mereka.
3. Instrumen Observasi yang Digunakan
Instrumen Observasi (Indikator Perilaku Agresifitas dan prososial)
Dalam menjalankan kegiatan, kami telah berpatokan kepada indikator yang telah kami buat, dan bila perilaku yang dimunculkan pada anak day-care ada yang sesuai dengan indikator tersebut, kami hanya tinggal melakukan cheklist (centang) untuk mendokumentasikannya.
Instrumen Observasi (Indikator tingkahlaku pada murid) :
Perilaku Agresivitas
1. Apakah anak mendorong teman ketika bermain?
2. Apakah anak memukul teman tanpa alasan?
3. Apakah anak berkelahi dengan teman?
4. Apakah anak menyerang dengan kaki?
5. Apakah anak menyerang dengan tangan?
6. Apakah anak menggunakan tubuhnya untuk mengganggu teman yang lain?
7. Apakah anak mencubit ?
8. Apakah anak mencakar ?
9. Apakah anak menjambak ?
10. Apakah anak mencaci atau mengejek teman lain?
11. Apakah anak berbicara kotor dengan teman atau guru?
12. Apakah anak memanggil teman dengan sebutan yang tidak sewajarnya?
13. Apakah anak merusak alat permainan milik teman?
14. Apakah anak mengganggu kelompok atau anak lain?
15. Apakah anak berteriak-teriak?
16. Apakah anak membuat kegaduhan?
17. Apakah anak menjerit-jerit?
18. Apakah anak melempar/membanting barang?
Perilaku Prososial
19. Apakah anak bersedia membagi miliknya dengan teman?
20. Apakah anak meminjamkan barang dengan senang hati ?
21. Apakah anak berbagi mainan dengan teman?
22. Apakah anak saling membantu sesama teman yang lainnya ?
23. Apakah anak bergotong royong membersihkan kelas/sekolah?
24. Apakah anak bekejasamamembersihkan mainan yang digunakan?
25. Apakah anak memberikan bantuan terhadap teman yang membutuhkan ?
26. Apakah anak membantu teman yang jatuh ?
27. Apakah anak membantu pekerjaan teman ?
28. Apakah ana membagi bekal makanan ?
29. Apakah anak suka menyendiri ?
30. Apakah anak suka bermain dan bergaul dengan teman ?
31. Bagaimana anak memulai percakapan ?
32. Bagaimana anak bergabung dengan teman lainnya ?
33. Apakah anak mengerjakan sesuatu sendiri ?
34. Apakah anak suka meminta bantuan oranglain ?
35. Apakah anak tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan ?
36. Apakah anak berangkat dan pulang sendiri ?
Pelaksanaan Observasi
Setelah mengadakan konsultasi sebelumnya dengan pihak yayasan atau kepala sekolah TK Islamic Kids-Plus, akhirnya kami diijinkan untuk melaksanakan observasi pada hari Selasa, 3 April 2012 pukul 08.30 – 12.00 dan hari Kamis, 5 April 2012 pukul 08.00 – 09.30 WIB.
Untuk pelaksanaan observasi ini, kami berbaur dengan anak-anak yang lain, baik ketika belajar maupun bermain.
Observasi pertama
Tanggal observasi dilaksanakan: Selasa, 3 April 2012
Waktu observasi dimulai: 08.00
Waktu observasi diakhiri: 12.00
Observasi ini dilakukan di:
- Ruang Kelas TK Golden Islamic Kids-Plus
- Taman bermain
Jumlah anak-anak yang hadir selama observasi:
4 orang anak-anak
Identitas anak/dikenal dengan: Bella,Nasya,Sesa, Chacha
Usia anak :
- Bella : 3 tahun
- Nasya : 6 tahun
- Sesa : 3 tahun
- Chacha : 4 tahun
Jenis kelamin:
- Bella : Perempuan
- Nasya : Perempuan
- Sesa : Perempuan
- Chacha : Perempuan
+ Tujuan dan maksud observasi ini:
Mengobservasi Bella, Nasya, Sesa , dan Chaca yang bertingkah laku agresif dan juga mengobservasi perilaku prososial ketika mereka sedang belajar maupun sedang bermain.
+ Metode/Teknik yang digunakan: Deskripsi bebas
+ Metode Pengamatan : Participan. Karena dalam penelitian ini kami terlibat pada subjek yang dijadikan objek penelitian, kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diamati. Misalnya datang kelokasi penelitian, ikut berpartisipasi dalam kegiatan mereka sambil melakukan pengamatan. observer memutuskan untuk melakukan observasi anak TK di TK Islamic Kids ini adalah karena kami ingin mengetahui perilaku agresivitas dan perilaku prososial yang dilakukan oleh anak-anak tersebut. Selain mengamati,observer ikut dalam kegiatan yang dilakukan anak-anak TK tersebut, tetapi observer tak mempengaruhi anak-anak TK itu untuk mengubah perilakunya. Perilaku yang ditunjukkan oleh anak-anak yang menjadi objek penelitian kami itu bersifat alami atau tidak dibuat-buat.
Berdasarkan Tingkat Keterlibatan Peneliti : Disini, kami berperan sebagai peserta karena kami juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan mereka. (observer partisipan)
Berdasarkan cara pengamatan: tergolong pengamatan berstruktur. Jadi, apa yang mau diamati telah kami rencanakan sebelumnya secara sistematis sehingga isi pengamatan berpedoman kepada format pencatatan.
Alat Pengamatan : kami menggunakan alat pengamatan berupa kertas berupa daftar checklist dan pulpen (alat tulis) untuk mencatat hasil pengamatan/ penelitian. Alasan kami menggunakan alat dasar berupa kertas dan pulpen ini agar praktis saat mengobservasi.
Latar observasi ini:
Bella, Nasya,Sesa, dan Chacha baru masuk ke dalam kelas. Dan didalam kelas, Bella duduk disamping guru, Nasya, Sesa, dan Chacha duduk disamping obsever.
Bella yang sedang belajar mewarnai didampingi oleh 1 guru pengajar, Nasya yang diberi tugas oleh guru untuk belajar menulis huruf karena semester depan akan memasuki sekolah dasar. Sesa dan Chacha yang menungu giliran untuk diberi tugas oleh gurunya.
Cuaca di pagi hari itu cukup cerah. Suasana lingkungan sekitar tidak gaduh. Anak-anak tampak
senang di kelas, walaupun ada beberapa anak yang terlihat masih bad mood (Sesa dan Chacha),suasananya belajar sambil bermain.
Deskripsi Hasil Observasi, sebagai berikut :
Berdasarkan hasil observasi, Dari sisi tingkah laku agresivitas,keempat anak tersebut (Bella,Nasya,Sesa, dan Chacha) menujukkan beberapa perilaku agresif,misalnya :
1. Bella : Bella yang merupakan tipe anak yang kurang dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya,menujukkan perilaku agresif seperti melempar/membanting barang dengan tanpa alasan.
2. Nasya : Nasya merupakan anak yang ceria ketika ia bermain dengan teman ataupun dengan pengajar, tetapi disisi lain ia cenderung tidak percaya diri. Nasya menunjukkan perilaku agresif seperti mendorong temannya ketika bermain.
3. Sesa : Sesa merupakan anak yang pemalu terutama terhadap orang yang baru dikenalnya, ia lebih banyak diam, tetapi sesekali ia menunjukkan perilaku agresif seperti ia menyerang temannya dengan menggunakan tangannya. Perilaku agresif kedua yang ditunjukkan adalah ia berteriak-teriak ketika ia menginginkan sesuatu.
Perilaku agresif ketiga yang ditunjukkan adalah ia menjerit-jerit ketika bermain,aatupun sedang berlari mengejar temannya.
4. Chacha : Pertemuan awal dengan Chacha, chacha menunjukkan sikap yang tidak peduli dan cenderung pemalu, dengan melakukan pendekatan ketika bermain, terlihat sosok Chacha yang begitu ceria.
Nasya menunjukkan perilaku agresif seperti ketika bermain dengan temannya, ia mendorong temannya ketika akan naik di tempat ayunan.
Perilaku agresif kedua yang ditunjukkan adalah menjambak rambut temannya ketika berselisih paham/pendapat.
Perilaku agresif ketika yang ditunjukkan adalah berteriak-teriak dan menjerit-jerit ketika ia sedang bermain dengan temannya.
Selain itu, kami juga melakukan observasi dari sisi perilaku Prososial terhadap keempat anak yang menjadi subjek penelitian kami (Bella,Nasya,Sesa,Chacha) :
1. Bella : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia bersedia membagi miliknya dengan teman dan ia meminjamkan apa yang menjadi miliknya tersebut dengan senang hati (Bella meminjamkan crayon warna kepada Sesa ketika saat pelajaran mewarnai).
Perilaku prososial kedua yang ditunjukkan adalah ia mampu bekerjasama dengan bergotong-roong membersihkan kelas dan juga mainan yang baru selesai dipergunakan saat bermain.
Perilaku prososial ketiga yang ditunjukkan adalah ia mempunyai jiwa kepedulian terhadap sesama, misalnya Bella membantu pekerjaan temannya dan juga ia mau untuk dan senang hati berbagi bekal makanan dengan temannya.
Perilaku prososial keempat yang ditunjukkan adalah ia mempunyai sosialisasi yang baik dengan temannya, contohnya Bella suka bermain dan bergaul dengan temannya. Selain itu ketika bermain atau saat pelajaran, ia suka memulai percakapan dengan temannya.
Perilaku prososial kelima yang ditunjukkan adalah ia suka meminta bantuan oranglain.
2. Nasya : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia bersedia membagi miliknya dengan teman dan ia meminjamkan apa yang menjadi miliknya tersebut dengan senang hati.
Perilaku prososial kedua yang ditunjukkan adalah ia mempunyai jiwa kepedulian terhadap sesama, misalnya Bella membantu pekerjaan temannya dan juga ia mau untuk dan senang hati berbagi bekal makanan dengan temannya.
Perilaku prososial ketiga yang ditunjukkan adalah ia mulai memiliki kemandiriin seperti contoh ia biasa mengerjakan sesuatu sendiri, itu terlihat dari tingkahlaku yang kami amati darinya.
3. Sesa : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia suka meminta bantuan orang lain ( contoh : ketika Sesa selesai bermain kuda-kudaan,ia tidak bisa mengembalikan alat mainan tersebut ke tempat semula,ia masih meminta bantuan kepada Chacha yang pada saat itu sedang bermain bersamanya), dan juga ia belum bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh guru kepadanya.
4. Chacha : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia mulai bisa membangun kerjasama dengan temannya, misalnya ia bekerjasama membersihkan mainan yang baru selesai dipergunakan. Perilaku prososial kedua yang ditunjukkan adalah ia mempunyai jiwa kepedulian terhadap sesama, misalnya Chacha membantu pekerjaan temannya (ia membantu saat Nasya sedang mewarnai, ia berusaha untuk membantu memilih warna apa yang cocok untuk gambar kuda tersebut).
Perilaku prososial ketiga yang ditunjukkan adalah ia memberikan bantuan terhadap teman yang membutuhkan (hal tersebut terlihat ketika Sesa tidak bisa mengembalikan permainan kuda-kudaan yang baru selesai dipergunakan saat bermain,kemudian dengan senang hati Chacha membantu Sesa untuk mengembalikan permainan kuda tersebut ke tempat semula).
KESIMPULAN
Menurut hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak yang menjadi subjek observasi kami memiliki sisi perilaku agresifitas dan prososial.
Perilaku agresifitas yang ditunjukkan oleh anak tersebut dapat berupa seperti mendorong teman ketika bermain, melempar/membanting barang, menyerang dengan tangan, berteriak-teriak, menjerit-jerit, dan menjambak.
Kemudian dari sisi perilaku prososial yang ditunjukkan oleh anak tersebut dapat berupa seperti beresedia membagi miliknya dengan teman, meminjamkan barang-barang dengan senang hati, bergotong-royong membersihkan kelas,membantu pekerjaan teman, berbagi bekal makanan. Selain itu mereka juga mempunyai tingkat sosialisasi yang cukup baik, hal tersebut ditunjukkan dengan anak suka bermain dan bergaul dengan teman-temannya. Dari tingkat kemandirian, ada yang sudah bisa mengerjakan sesuatu sendiri, tetapi juga ada tidak bisamenyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan.
SARAN
Berdasarkan hasil observasi terhadap keempat anak yang saya observasi
(Bella,Nasya,Sesa,Chacha )dengan perilaku agresif dan prososial ada beberapa saran yang ingin saya sampaikan terutama untuk orangtua dan guru yang mengajar di TK Golden Islamic Kids-Plus :Latar observasi ini:
Bella, Nasya,Sesa, dan Chacha baru masuk ke dalam kelas. Dan didalam kelas, Bella duduk disamping guru, Nasya, Sesa, dan Chacha duduk disamping obsever.
Bella yang sedang belajar mewarnai didampingi oleh 1 guru pengajar, Nasya yang diberi tugas oleh guru untuk belajar menulis huruf karena semester depan akan memasuki sekolah dasar. Sesa dan Chacha yang menungu giliran untuk diberi tugas oleh gurunya.
Cuaca di pagi hari itu cukup cerah. Suasana lingkungan sekitar tidak gaduh. Anak-anak tampak
senang di kelas, walaupun ada beberapa anak yang terlihat masih bad mood (Sesa dan Chacha),suasananya belajar sambil bermain.
Deskripsi Hasil Observasi, sebagai berikut :
Berdasarkan hasil observasi, Dari sisi tingkah laku agresivitas,keempat anak tersebut (Bella,Nasya,Sesa, dan Chacha) menujukkan beberapa perilaku agresif,misalnya :
1. Bella : Bella yang merupakan tipe anak yang kurang dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya,menujukkan perilaku agresif seperti melempar/membanting barang dengan tanpa alasan.
2. Nasya : Nasya merupakan anak yang ceria ketika ia bermain dengan teman ataupun dengan pengajar, tetapi disisi lain ia cenderung tidak percaya diri. Nasya menunjukkan perilaku agresif seperti mendorong temannya ketika bermain.
3. Sesa : Sesa merupakan anak yang pemalu terutama terhadap orang yang baru dikenalnya, ia lebih banyak diam, tetapi sesekali ia menunjukkan perilaku agresif seperti ia menyerang temannya dengan menggunakan tangannya. Perilaku agresif kedua yang ditunjukkan adalah ia berteriak-teriak ketika ia menginginkan sesuatu.
Perilaku agresif ketiga yang ditunjukkan adalah ia menjerit-jerit ketika bermain,aatupun sedang berlari mengejar temannya.
4. Chacha : Pertemuan awal dengan Chacha, chacha menunjukkan sikap yang tidak peduli dan cenderung pemalu, dengan melakukan pendekatan ketika bermain, terlihat sosok Chacha yang begitu ceria.
Nasya menunjukkan perilaku agresif seperti ketika bermain dengan temannya, ia mendorong temannya ketika akan naik di tempat ayunan.
Perilaku agresif kedua yang ditunjukkan adalah menjambak rambut temannya ketika berselisih paham/pendapat.
Perilaku agresif ketika yang ditunjukkan adalah berteriak-teriak dan menjerit-jerit ketika ia sedang bermain dengan temannya.
Selain itu, kami juga melakukan observasi dari sisi perilaku Prososial terhadap keempat anak yang menjadi subjek penelitian kami (Bella,Nasya,Sesa,Chacha) :
1. Bella : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia bersedia membagi miliknya dengan teman dan ia meminjamkan apa yang menjadi miliknya tersebut dengan senang hati (Bella meminjamkan crayon warna kepada Sesa ketika saat pelajaran mewarnai).
Perilaku prososial kedua yang ditunjukkan adalah ia mampu bekerjasama dengan bergotong-roong membersihkan kelas dan juga mainan yang baru selesai dipergunakan saat bermain.
Perilaku prososial ketiga yang ditunjukkan adalah ia mempunyai jiwa kepedulian terhadap sesama, misalnya Bella membantu pekerjaan temannya dan juga ia mau untuk dan senang hati berbagi bekal makanan dengan temannya.
Perilaku prososial keempat yang ditunjukkan adalah ia mempunyai sosialisasi yang baik dengan temannya, contohnya Bella suka bermain dan bergaul dengan temannya. Selain itu ketika bermain atau saat pelajaran, ia suka memulai percakapan dengan temannya.
Perilaku prososial kelima yang ditunjukkan adalah ia suka meminta bantuan oranglain.
2. Nasya : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia bersedia membagi miliknya dengan teman dan ia meminjamkan apa yang menjadi miliknya tersebut dengan senang hati.
Perilaku prososial kedua yang ditunjukkan adalah ia mempunyai jiwa kepedulian terhadap sesama, misalnya Bella membantu pekerjaan temannya dan juga ia mau untuk dan senang hati berbagi bekal makanan dengan temannya.
Perilaku prososial ketiga yang ditunjukkan adalah ia mulai memiliki kemandiriin seperti contoh ia biasa mengerjakan sesuatu sendiri, itu terlihat dari tingkahlaku yang kami amati darinya.
3. Sesa : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia suka meminta bantuan orang lain ( contoh : ketika Sesa selesai bermain kuda-kudaan,ia tidak bisa mengembalikan alat mainan tersebut ke tempat semula,ia masih meminta bantuan kepada Chacha yang pada saat itu sedang bermain bersamanya), dan juga ia belum bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh guru kepadanya.
4. Chacha : menunjukkan perilaku prososial antara lain dengan ia mulai bisa membangun kerjasama dengan temannya, misalnya ia bekerjasama membersihkan mainan yang baru selesai dipergunakan. Perilaku prososial kedua yang ditunjukkan adalah ia mempunyai jiwa kepedulian terhadap sesama, misalnya Chacha membantu pekerjaan temannya (ia membantu saat Nasya sedang mewarnai, ia berusaha untuk membantu memilih warna apa yang cocok untuk gambar kuda tersebut).
Perilaku prososial ketiga yang ditunjukkan adalah ia memberikan bantuan terhadap teman yang membutuhkan (hal tersebut terlihat ketika Sesa tidak bisa mengembalikan permainan kuda-kudaan yang baru selesai dipergunakan saat bermain,kemudian dengan senang hati Chacha membantu Sesa untuk mengembalikan permainan kuda tersebut ke tempat semula).
KESIMPULAN
Menurut hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak yang menjadi subjek observasi kami memiliki sisi perilaku agresifitas dan prososial.
Perilaku agresifitas yang ditunjukkan oleh anak tersebut dapat berupa seperti mendorong teman ketika bermain, melempar/membanting barang, menyerang dengan tangan, berteriak-teriak, menjerit-jerit, dan menjambak.
Kemudian dari sisi perilaku prososial yang ditunjukkan oleh anak tersebut dapat berupa seperti beresedia membagi miliknya dengan teman, meminjamkan barang-barang dengan senang hati, bergotong-royong membersihkan kelas,membantu pekerjaan teman, berbagi bekal makanan. Selain itu mereka juga mempunyai tingkat sosialisasi yang cukup baik, hal tersebut ditunjukkan dengan anak suka bermain dan bergaul dengan teman-temannya. Dari tingkat kemandirian, ada yang sudah bisa mengerjakan sesuatu sendiri, tetapi juga ada tidak bisamenyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan.
SARAN
Berdasarkan hasil observasi terhadap keempat anak yang saya observasi
- Bella : Anak membutuhkan alat atau sarana untuk menemani daya konsentrasinya yang masih kurang dan butuh komunikasi intens.
- Nasya : Anak membutuhkan motivasi dan ajakan yang mempengaruhi rasa percaya diri.
- Sesa : Karena Sesa masih merupakan anak yang baru di TK tersebut, ia masih perlu adaptasi dan pendampingan melalui permainan.
- Chacha : Anak sudah mengerti pelajaran classical tetapi masih butuh pendampingan karena masih gampang terpengaruh oleh teman yang berulah.
- Untuk fungsi-fungsi mental, dimana mereka cepat lupa atau beralih perhatian.
Sebaiknya dalam proses pembelajarannya, berikan informasi yang jelas dan mudah
dimengerti anak, dan ciptakan suasana proses belajar-mengajar yang menarik anak,
misalnya melalui media/alat peraga yang menarik minat/perhatian anak.
- Untuk fungsi-fungsi sosial-emosi, biasakan anak bekerjasama dengan anakanak
lainnya, berikan petunjuk/aturan main yang jelas (dalam bermain bersama),
berikan penguatan baik dengan kata-kata (bagus, pintar), maupun dengan sentuhan
(mengelus-elus, dengan isyarat-isyarat tubuh/mimik/mengagukan kepala), atau
sesekali dengan memberikan hadiah yang bermanfaat bagi anak (misal pensil, atau
buku) ketika anak dapat melakukan sesuatu tugas dengan baik, untuk hal ini perlu
kehati-hatian dan kejelian guru melihat situasi dan momennya yang tepat.